CHP mengintegrasikan data absensi untuk perhitungan lembur melalui beberapa langkah dan sistem yang efisien. Berikut adalah cara-cara yang dilakukan:
1. Penggunaan Sistem Absensi Elektronik
- Pencatatan Waktu Masuk dan Keluar: CHP menggunakan sistem absensi elektronik, seperti mesin fingerprint atau aplikasi mobile, untuk mencatat waktu masuk dan keluar karyawan secara akurat. Ini memastikan bahwa semua jam kerja, termasuk lembur, tercatat dengan tepat.
2. Rekapitulasi Jam Kerja
- Membuat Rekap Absensi: Setelah data absensi dikumpulkan, CHP membuat rekap jam kerja karyawan yang mencakup jam lembur. Proses ini melibatkan penghitungan total jam kerja dan menentukan jam lembur berdasarkan kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku.
3. Verifikasi dan Persetujuan
- Proses Verifikasi: Setelah pencatatan lembur, supervisor atau manajer harus memverifikasi dan menyetujui jam lembur yang dicatat. Ini membantu memastikan bahwa hanya lembur yang sah yang dihitung dalam penggajian.
4. Integrasi dengan Software Payroll
- Automatisasi Perhitungan Lembur: Data absensi yang telah direkap diintegrasikan dengan software payroll untuk menghitung upah lembur secara otomatis. Software ini menerapkan tarif lembur sesuai dengan ketentuan pemerintah, sehingga mengurangi risiko kesalahan dalam perhitungan.
5. Pelaporan Lembur
- Laporan Lembur: CHP menghasilkan laporan terkait lembur yang mencakup jumlah jam lembur karyawan dan total biaya lembur yang harus dibayarkan. Laporan ini digunakan untuk analisis lebih lanjut dan pengambilan keputusan manajerial.
Dengan langkah-langkah ini, CHP dapat memastikan bahwa data absensi terintegrasi dengan baik untuk perhitungan lembur, sehingga meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan waktu kerja karyawan. Boy138