Teknologi Time-of-Flight (ToF) tidak secara langsung disebutkan dalam hasil pencarian terkait pengaruhnya terhadap kandungan vitamin dan mineral dalam hasil panen. Namun, beberapa teknologi lain yang terkait dengan pertanian dan pengolahan pangan dapat mempengaruhi kandungan nutrisi hasil panen:
- Fermentasi: Fermentasi dapat mengubah kadar vitamin dan mineral dalam bahan pangan. Misalnya, fermentasi tempe gude dapat meningkatkan kadar vitamin B12 sebesar 16,56% dibandingkan dengan biji gude. Meskipun demikian, fermentasi juga dapat menyebabkan penurunan kadar abu, nitrogen, besi, kalsium, dan fosfor. Kapang tempe menghasilkan enzim fitase yang menguraikan asam fitat, sehingga mineral seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink lebih mudah dimanfaatkan tubuh.
- Pemupukan: Pemupukan berimbang mempengaruhi kadar isoflavon pada biji kedelai.
- Pengolahan: Tahapan pengolahan seperti penyimpanan, pemotongan, dan penggilingan dapat mempengaruhi kadar vitamin C.
- Mikroenkapsulasi: Mikroenkapsulasi dapat memberikan nilai tambah pada minyak sawit merah, melindungi nutrisi utama seperti provitamin A dan vitamin E, serta memperpanjang umur simpan.
- Kedelai Lokal vs. Impor: Kedelai lokal mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan kedelai impor, yang bermanfaat untuk mencegah penyakit degeneratif. Selama fermentasi, glukosida isoflavon dihidrolisis menjadi bentuk aglikon yang lebih aktif sebagai antioksidan.
- Ekoenzim: Kandungan nitrat dan karbonat pada ekoenzim nanas dapat dijadikan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Hibridisasi: Heterosis pada hibrida dapat meningkatkan hasil biji maupun kadar nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan galur inbrida tetuanya.
Dengan demikian, meskipun teknologi ToF tidak secara langsung disebutkan, berbagai teknologi pengolahan pangan dan pertanian dapat mempengaruhi kandungan vitamin dan mineral dalam hasil panen. Luck365