Teknologi Time-of-Flight (ToF) tidak secara langsung disebutkan dalam hasil pencarian terkait kualitas nutrisi hasil panen. Namun, terdapat beberapa teknologi lain yang dapat mempengaruhi kualitas nutrisi hasil panen, di antaranya:
- Fortifikasi Makanan: Proses menambahkan nutrisi penting ke dalam makanan, seperti zat besi ke tepung terigu, yodium ke garam, dan vitamin D ke susu, dapat membantu mengatasi defisiensi nutrisi dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
- Pengembangan Pangan Fungsional: Teknologi pangan memungkinkan pengembangan pangan fungsional yang mengandung bahan aktif biologis yang bermanfaat bagi kesehatan di luar fungsi nutrisinya, seperti probiotik dalam yogurt dan antioksidan dalam buah-buahan.
- Pengolahan Pangan Minimal: Teknik pengolahan minimal, seperti pendinginan, pengeringan, dan pengemasan vakum, digunakan untuk menjaga kandungan nutrisi asli dari bahan pangan sebanyak mungkin.
- Penggunaan Bahan Pangan Alami: Inovasi dalam teknologi pangan memungkinkan penggunaan bahan pangan alami sebagai pengganti bahan sintetis, seperti pemanis alami seperti stevia dan pewarna alami dari buah-buahan.
- Ekstraksi Antosianin: Ekstraksi antosianin dari bunga telang dapat meningkatkan nilai tambah pada kefir, karena antosianin dapat dijadikan sebagai pewarna alami yang menghasilkan warna biru keunguan dan memiliki sifat antioksidan.
- Penggunaan Ekstrak Rosela: Pemberian ekstrak rosela dapat meningkatkan aktivitas antioksidan pada daging.
- Mikroenkapsulasi Minyak Sawit Merah: Mikroenkapsulasi minyak sawit merah dapat memberikan nilai tambah baru pada minyak sawit merah dalam bidang pangan, melindungi nutrisi utama, memperpanjang shelf life, dan membuka potensi aplikasi baru sebagai sumber provitamin A dan vitamin E.
Dengan demikian, meskipun teknologi ToF tidak secara langsung disebutkan, inovasi dalam teknologi pangan secara umum dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas nutrisi hasil panen dan produk pangan. Luck365