Untuk mengukur kinerja hasil evaluasi dampak, tim Corporate Human Resources (CHP) dapat menggunakan beberapa metode yang sistematis dan berorientasi pada kriterium kinerja yang jelas. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Definisikan Kriteria Kinerja yang Jelas
Tim CHP harus menetapkan kriteria kinerja yang jelas dan spesifik untuk mengukur dampak pelatihan. Kriteria ini dapat mencakup aspek-aspek seperti kualitas kerja, produktivitas, kemampuan berkomunikasi, dan lain-lain. Dengan kriteria yang jelas, penilaian menjadi lebih obyektif dan adil.
2. Gunakan Indikator Kinerja Utama (IKI)
Indikator Kinerja Utama (IKI) adalah tools yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja pegawai. Untuk pelatihan, tim CHP dapat menggunakan IKI untuk mengukur kinerja individu dan tim. IKI dapat dikelompokkan ke dalam kategori capaian yang berbeda-beda, seperti Sangat Baik (>100%), Baik (100%), Cukup (80%-99%), Kurang (60%-79%), dan Sangat Kurang (<59%) .
3. Hitung Nilai Capaian IKI
Proses hitung nilai capaian IKI melibatkan perhitungan total nilai tertimbang capaian IKI Kinerja Utama (KU) dan Kinerja Tambahan (KT). Bagi pejabat administrator, pejabat pengawas, pejabat pelaksana non pemilik peta strategi, dan pejabat fungsional atau setingkat, nilai SKP dihitung sebagai sum dari nilai tertimbang CRKU dan CRKT. Sedangkan bagi pemilik Peta Strategi dan pejabat pimpinan tinggi Non Pemilik Peta Strategi atau setingkat, total perolehan nilai SKP paling tinggi 120 .
4. Analisis Data yang Mendalam
Analisis data yang mendalam sangat penting untuk mengukur kinerja hasil evaluasi dampak. Fitur ini harus menyediakan analisis hasil yang mendalam, misalnya melacak kinerja individu dan tim dalam jangka panjang. Data dari penilaian kinerja harus dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, seperti mengidentifikasi tren dalam kinerja tim dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat .
5. Evaluasi Berdasarkan Kriteria yang Jelas
Evaluasi harus dilakukan berdasarkan kriteria kinerja yang jelas. Misalnya, jika IKI mengukur kualitas, waktu, atau biaya, maka jumlah IKI yang dapat dikonversi harus dihitung secara teliti.
6. Integritas dan Objektivitas
Penilaian harus dilakukan dengan integritas dan objektivitas. Dalam kasus tertentu, seperti bencana alam atau kondisi force majeure, penilaian SKP dapat langsung diberikan penilaian oleh pejabat penilai berdasarkan pertimbangan objektif. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, tim CHP dapat secara efektif mengukur kinerja hasil evaluasi dampak, memastikan bahwa program pelatihan memberikan dampak yang diharapkan dan berkontribusi pada peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Luck365